Selasa, 20 April 2010

AuC, Explore Your Mind!

Semakin hari semakin banyak sekali ide-ide yang bermunculan khususnya di bidang teknologi komunikasi. Tak jarang pula ide-ide tersebut sudah ada wujud nyatanya. Mulai dari iPad sampai gadget yang mengaplikasikan konsep hologram.

Tak bisa dipungkiri juga manusia merasa mendapat suatu kemudahan dalam hidupnya dengan munculnya peralatan-peralatan tersebut. Manusia akan semakin cepat dalam hal apapun karena hanya dengan diam di kursi saja bisa melakukan banyak hal. Bahkan, hanya dengan satu alat, manusia bisa melakukan banyak hal yang biasanya dilakukan dengan berbagai alat yang banyak, berat, dan rumit.

Agaknya memang tidak ada sesuatu yang mustahil lagi untuk perkembangan teknologi media baru. Salah satu alat yang mungkin akan muncul adalah alat sejenis AuC. AuC adalah sejenis earphone yang tidak biasa? Mengapa? Karena AuC langsung akan terkoneksi dengan otak manusia.

AuC adalah kepanjangan dari Auto Connected. Auto Connected ini terdiri dari sepasang earphone yang tidak dihubungkan dangan kabel. Cara kerjanya pun mudah. Hanya dengan memasang kedua earphone ini ke dua daun telinga, kita sudah bisa memiliki alat yang lengkap, yaitu laptop dengan koneksi internetnya, handphone, scanner, dan yang tak kalah canggih, teleport.

Cukup dengan menekan tombol yang ada di earphone, secara otomatis akan muncul layar tipis yang multi fungsi. Untuk memunculkan berbagai fitur yang diinginkan, kita tinggal mengkoordinasi dengan pikiran kita saja yang bisa dibaca oleh alat ini (tidak semua hal yang kita pikirkan bisa dibaca oleh alat ini).

Untuk kerja kantor (sperti mengetik) kita tetap diajak untuk menggunakan manual dengan memencet tombol keyboard tapi di udara bebas. Di sisi lain, untuk mendesain atau membuat objek dengan gambar, kita bisa langsung berpikir dengan otak kita yang tentunya secara perlahan-lahan.

Untuk telepon sendiri, tanpa menggunakan simcard, melainkan koneksi internet. Bahkan, bisa menjalin komunikasi bahkan tatap muka. Dengan demikian untuk urusan presentasi ataupun yang sifatnya darurat, bisa menggunakan AuC.

Satu lagi yang tak kalah canggih, alat ini bisa memindahkan kita dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Orang dengan mudah pergi ke tempat yang mereka inginkan. Namun demikian, untuk urusan teleport yang satu ini, orang harus sudah punya atau sudah pernah ke tempat itu sebelumnya (bermain dengan memori otak).

Semakin berkembangnya teknologi memang tidak bisa dielakkan lagi akan memengaruhi masyarakat sendiri. Masyarakat yang mudah dan dapat dengan cepat menangkap serta mengerti cara penggunaan maksimal dari AuC, akan bisa meningkatkan kualitas hidup mereka. Walupun ujung-ujungnya kehidupan sosialnya terasa berkurang. Di sisi lain, masyarakat yang tidak bisa menggunakan dan mengikuti perkembangan teknologi akan cenderung pasrah dan menggunakan cara yang tradisional saat itu. Terpaan teknologi memang akan terus berlangsung dan kemungkinan alat sejenis AuC ini akan muncul juga. Dengan AuC, serasa dunia milik kita dengan mengotak-atik pikiran kita sendiri.

Selasa, 06 April 2010

BikeBug Bluetooth Radio, Solusi Masalah Saat Bersepeda


Alat hasil perkembangan teknologi memang sangat banyak bermunculan dewasa ini. Salah satunya adalah BikeBug Bluetooth Radio. Sebuah alat yang sangat berkaitan erat dengan komunikasi dan olahraga. Mengapa? Karena BikeBug Bluetooth Radio memberikan solusi atas keterbatasan dalam berkomunikasi para pengendara sepeda saat melakukan aktivitas bersama.
Sering orang bersepeda dengan beberapa teman yang juga menggunakan sepeda. Di saat yang bersamaan, mereka ingin juga terlibat dalam sebuah percakapan. Namun demikian, banyak sekali kendala yang biasa terjadi. Mulai dari kecepatan mengayuh sepeda yang tidak sama, suara atau gangguan di sekitar jalan, serta keselamatan dalam bersepeda itu sendiri.
Menyikapi permasalahan tersebut, BikeBug Bluetooth Radio hadir. Sebuah radio kecil dengan dua komponen utamanya, yaitu bagian radio yang elastis (hook-on exoskeleton) dan mikrofon yang berfungsi untuk pengatur mesin volume. BikeBug Bluetooth Radio sangat mudah digunakan. Dengan adanya bluetooth pemancar yang menghubungkan earpiece atau mikrofon dengan radio membuat pengendara lebih nyaman karena tidak ada suatu kawat yang menghubungkan kedua komponen tersebut.
Dengan alat ini, orang akan cenderung lebih nyaman dalam bersepeda. Hal itu dikarenakan semakin mudahnya berkomunikasi dengan teman dalam perjalanan bersama. Hal ini berkaitan juga dengan perubahan komunikasi setelah ditemukannya teknologi menurut Rogers. Dari sudut interactivity, memang dapat dilihat adanya hubungan antara manusia dengan mesin (yaitu orang akan bicara lewat BikeBug Bluetooth Radio); antara mesin dengan mesin (yaitu BikeBug Bluetooth Radio yang satu dengan yang lain); dan secara tidak langsung terjadi hubungan antara orang dengan orang.
Dari sudut demassified juga terlihat. Jika dilihat dan cermati BikeBug Bluetooth Radio sebenarnya perkembangan dari Handy Talky. Namun, BikeBug Bluetooth Radio menawarkan berbagai inovasi baru. Yang paling terlihat adalah dalam hal penggunaannya. BikeBug Bluetooth Radio tidak harus dipegang layaknya handy talky saat digunakan. Di sisi lain, orang tidak perlu teriak-teriak atau kejar-kejaran hanya untuk bicara satu dengan yang lainnya saat bersepeda.
Dari sudut asynchronus, dapat dikatakan tidak menjadikan keserempakan karena alat ini cenderung digunakan untuk komunikasi interpersonal bukan komunikai massa. Namun demikian, komunikasi yang terjadi akan efektif jika dibandingkan dengan tidak memakai alat ini karena akan banyak gangguan.
Selain hal tersebut diatas, ada juga sisi lemahnya. Salah satunya adalah kisaran jarak. Sampai saat ini belum dapat diketahui seberapa jauh alat ini menangkap sinyal dari alat lain lewat gelombang radio. Jika ditujukan atau dilihat dari fungsi komunikasi secara menyeluruh, memang alat ini masih kalah dari telepon. Namun, jika melihat tinjauan sasaran yang dituju yaitu para pengguna sepeda, alat ini akan jauh lebih bermanfaat. Nilai tambahnya lagi adalah ekonomis, tidak membutuhkan pulsa.

Kurniawan Agung Wicaksono-2101100801018

Proyektor Interaktif Touch Screen Bernama Light Touch

Pada awal 2010, perusahaan Light Blue Optic yang berkantor pusat di Cambridge, Inggris, mengeluarkan teknologi terbarunya yang diberi nama Light Touch.

Light Touch yang berukuran 98 x 35 x 165 mm dan berat 400 gram ini merupakan sebuah proyektor interaktif yang secara instan mengubah setiap permukaan yang datar menjadi layar sentuh berukuran 10.1”. Cara kerja layar sentuhnya sama dengan cara kerja smart phone yang touch screen. Alat ini juga membebaskan isi multimedia yang sebelumnya terperangkap dalam sebuah kotak kecil, seperti pada laptop atau komputer.

Light Touch memiliki teknologi Holographic Laser Projection (HLP) yang menciptakan kualitas yang tinggi dalam resolusi WVGA. Light Touch juga memiliki internal memori sebesar 2 GB dan eksternal memori (Micro SD) hingga 32 GB. Untuk proyektor yang memiliki sistem operasi Windows CE dan aplikasi software yaitu Adobe Flash Light 3.1, menggunakan baterai isi ulang (3600mAh). Alat yang bisa dibawa ke mana saja ini juga dilengkapi dengan WiFi.

Alat yang tergolong masih baru ini memudahkan komunikasi dengan siapa saja, terutama dalam dunia multimedia yang sedang berkembang saat ini. Selain pengoperasiannya yang mudah, alat ini juga tidak memiliki keterbatasan waktu dan tempat.

Dari segi sosial, alat ini memiliki kelebihan yaitu seseorang dapat berinteraksi kapan saja dan di mana saja. Akan tetapi, kekurangannya adalah interaksi tatap muka atau secara langsung tidak dapat dilakukan. Untuk segi ekonominya, hadirnya proyektor ini, bisa mengurangi produksi laptop karena hampir semua pengoperasian dapat dilakukan dengan alat ini saja.

Tertarik untuk memilikinya?


Fitriana Aprilcilla Suherli - 210110080039